Sunday 1 April 2018

Cobaan Hidup Itu Namanya Ablatio Retina

Perjalanan hidup siapa yang bisa menebak, dalam sekejap mata kita bisa berada dalam titik terendah dalam hidup.

Perasaan takut, marah, dan menyesal bercampur aduk menjadi satu pasca menjalani operasi Vitrektomi. Menurut pengertian saya Vitrektomi adalah operasi untuk membetulkan posisi retina mata yang terlepas atau menempelkan kembali retina pada tempatnya. Untuk membantu retina agar bisa menempel dengan maksimal kembali maka di dalam mata dimasukan cairan silicon. Kenapa silicon adalah karena silicon mempunyai sifat seperti minyak, jadi didalam cairan mata /Vitreous dia akan mengambang sehingga bisa membantu menekan bagian retina. Agar silicon menekan bagian yang tepat maka pasca operasi pasien diharuskan untuk duduk dan tidur dengan posisi tertentu tergantung dari bagian retina yang lepas untuk jangka waktu yang cukup lama. Dalam kasus saya, bagian retina yang terlepas adalah retina pada bagian atas mata sebelah kanan sehingga setelah operasi saya diharuskan menunduk dan tidur tengkurap selama kurang lebih 3 minggu secara terus menerus.

Keadaan yang sangat menyiksa untuk menunduk terus selama tiga minggu. Tidak bisa menonton TV, leher dan pinggang sangat pegal. Untung semua itu sudah bisa saya lewati dengan baik, tinggal selanjutnya untuk operasi kedua untuk mengeluarkan silicon yang ada di dalam mata. Silicon mempunyai batas waktu sampai dengan 6 bulan untuk berada di dalam mata. Jika lebih bisa beremulsi dan bisa menyebabkan katarak sehingga harus segera di keluarkan.

Pengalaman operasi ini merupakan pengalaman yang sangat pahit bagi saya, saya yang sebelumnya belum pernah yang namanya di operasi dan di bius akhirnya harus menghadapi itu semua di awal tahun 2018. Serasa seperti pukulan bertubi-tubi yang membuat KO karena baru saja saya bangkit dari cobaan finansial yang cukup berat di tahun 2017.


Hari-hari setelah operasi hanya bisa saya lewati dengan meratapi nasib. Pikiran yang melintas di kepala saya waktu itu hanya seputaran bagaiman jika buta, kehilangan pekerjaan, dililit hutang, masa depan anak dan senyum keluarga yang hilang. Sungguh akan memberatkan jika seandainya saya Buta, tidak bisa bekerja, tidak bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan sendiri yang tentunya akan merepotkan orang lain.

Semua pikiran buruk itu terus melintas tidak berhenti. Kehilangan pekerjaan adalah hal yang paling saya takuti, karena saat ini saya mempunyai hutang kisaran 400juta di Bank untuk pembangunan Rumah. Jika saya kehilangan pekerjaan maka keadaan terburuk yang yang akan kami hadapi sebagai keluarga kecil yang baru mulai membina rumah tangga. Anak-anak masih kecil, hutang masih banyak, rumah belum ada seperti tidak ada exit door yang bisa saya lalui.

Pikiran untuk bunuh diri jika suatu saat nanti saya buta dan harus kehilangan pekerjaan juga tidak berhenti menghampiri. Bunuh diri seperti menjadi jalan keluar untuk masalah hutang karena ada asuransi didalamnya. Dengan bunuh diri hutang akan otomatis lunas jika saya meninggal dan keluarga tidak dililit hutang. Namun belakangan saya sadari bahwa sepertinya asuransi tidak mengcover kejadian meninggal dunia karena bunuh diri.

Sampai dengan saat ini, itulah titik terendah dalam hidup saya, seperti semua harapan dan cita-cita hilang semuanya. Semangat hidup menguap seketika, sepertinya kematian sudah begitu dekat. Karir yang baru di tapaki, indahnya hidup dan cita-cita menjadi milyarder sudah tidak terpikirkan.

Hari berlalu kesedihan berangsur-angsur mereda, jalan keluar lain mulai terpikir walaupun bukan solusi terbaik. Sisa minggu saya habiskan dengan mendengarkan video/audio motivasi pagar kehidupan di Youtube.

Dari situ saya mendapatkan kesadaran bahwa ada satu hal yang saya lewatkan. Yaitu sedekah manusia terpuji. Silahkan caridi Youtube jika teman-teman ingin tahu lebih jauh apa itu sedekah manusia terpuji.

Selain operasi mata kanan, dokter juga menyarakan untuk dilakukan laser pada mata kiri saya karena sangat berpotensi bisa mengalami ablation retina seperti mata kanan karena retina sangat tipis. Jika diibaratkan tulang, maka mata saya adalah tulang yang sudah keropos. Hmmmm………. Sungguh kenyataan yang pahit… semua saya pasrahkan pada yang diatas, semoga semua ini adalah merupakan yang terbaik.

No comments:

Post a Comment